Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

Pohon dalam Diri

Tahun adalah sebuah pohon, bulan-bulan adalah dahan-dahannya, hari-hari adalah cabang-cabangnya, bilangan jam adalah dedaunannya, setiap tarikan nafas adalah buah-buahnya. Barangsiapa yang nafasnya berada dalam ketaatan kepada Allah, maka buah dari pohon tersebut akan baik pula. Dan barangsiapa yang nafasnya berada dalam kemaksiatan kepadaNya, niscaya buahnya adalah handhal (buah pahit dan tidak berbau harum), yang bisa dipanen pada hari Kiamat. Pada saat itulah bisa dibedakan rasa manis dan pahit buah-buahan itu. Keikhlasan dan tauhid bagaikan sebuah pohon di dalam hati, dahannya adalah amal, buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan yang abadi di akhirat. Sebagaimana buah kenikmatan dalam surga tidak akan pernah berakhir, demikian pula buah tauhid dan ikhlas di dunia. Syirik, dusta, dan riya’ juga seperti pohon dalam hati. Buahnya di dunia berupa kedudukan, kesedihan, hati yang tertekan dan kegelapan hati. Buahnya di akhirat berupa siksa yang tak henti-henti. D

Memahami bahaya Ghazul Fikr (Perang Pemikiran)

Sejarah telah mencatat bahwa kaum kafirin telah mengalami kekalahan yang beruntun dari kaum muslimin selama perang Salib (crusade). Mereka mencari alternatif untuk menghancurkan umat Islam. Mereka tidak pernah rela dan tidak pernah berhenti menyerang hingga Umat Islam mengikuti pemikiran dan keinginan mereka . Strategi yang dipilih untuk menghancurkan Islam adalah dengan “Perang Pemikiran” . Perang Pemikiran adalah serangan pemikiran, budaya, mental dan konsep yang dilakukan secara terus menerus dengan sistematik, teratur, tertata, terancang dan terkonsep dengan baik.( Dalam buku Al-Ghazw Al- Fikri , Dr. Irawan Prayitno ). Hal itu dilakukan sehingga muncul perubahan kepribadian, gaya hidup dan tingkah laku pada umat islam. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah :120 yang artinya kurang lebihnya adalah sebagai berikut “Dan orang-orang Yahudi dan nasrani tidak akan senang kepadamu, kecuali apabila kamu turut agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang sejati.